Jumat, 01 Juli 2011

Pandangan Agama Mengenai Pemanasan Global dan Penghijauan

Semua agama pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk mencintai alam dan lingkungannya. Agama mengajak umatnya untuk memelihara lingkungan tempat mereka tinggal. Karena alam merupakan tempat dimana manusia tinggal dan hidup, oleh karena itu, alam dan lingkungan harus dijaga.

3.1 Agama Kristen dan Katholik

            Pada agama Kristen dan Katholik dikatakan pada Kejadian 2 : 15 “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”. Dalam ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia diciptakan dan diletakkan di bumi yang penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang agar tumbuhan dan binatang tersebut dapat dipelihara sebagai ekosistem. Tuhan menginginkan kita melakukan tindakan yang memelihara tumbuhan, misalnya : menanam pohon, tidak asal mencabut tanaman, dll.

Tuhan juga mengatakan pada Mazmur 104 : 14 “Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah” Pada ayat ini, Yesus juga mengatakan bahwa tumbuh-tumbuhan diciptakan sebagai makanan dalam ekosistem makluk hidup. 

Jadi tidak seharusnya kita membuat atau merusak tanaman yang sebenarnya itu penting bagi yang membutuhkan. Mungkin pada saat kita melakukan perusakkan, kita tidak menyadari apa yang kita lakukan, tetapi Tuhan sadar bahwa itu perbuatan yang tidak memuji Tuhan. Padahal melakukan hal yang merusak penghijauan memiliki dampak yang besar, antara lain adalah pemanasan global yang dapat merugikan manusia itu sendiri.

3.2 Agama Islam

            Pada agama Islam dikatakan dalam QS al-A’raf (7) : 56 “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya “ . Dalam agama Islam juga diterapkan bahwa merusak lingkungan itu adalah perbuatan berdosa.

Begitu juga dalam pernyataan Allah SWT “Siapa saja yang memotong pohon bidara yang ada di atas tanah lapang yang sering digunakan sebagai tempat bernaung bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan ataupun binatang-binatang secara sia-sia dan penuh kezhaliman tanpa alasan yang benar, maka Allah akan menaruh api neraka di atas kepalanya”

Pada pernyataan Allah SWT diatas, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang merusak muka bumi,karena kita sama saja dengan berbuat dosa, dan akan diri taruh api neraka diatas kepalanya. Maka dari itu kita sebaiknya selalu menjaga lingkungan dengan merawatnya secara baik. Tidak ada alasan lagi untuk iseng merusaknya.

3.3 Agama Buddha

            Dalam pandangan agama  budha, semua makhluk hidup saling berkaitan dengan alam. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua makhluk hidup saling berinteraksi satu sama lain, dan interaksi ini telah berlangsung sejak dimulainya peradaban manusia.

            Namun, karena ketamakan manusia yang merusak lingkungan, interaksi antar makhluk hidup malah berubah menjadi interaksi yang merusak alam dan hewan. Ajaran Buddha memandang bahwa semua fenomena yang terjadi di alam semesta adalah saling mempengaruhi dan berinteraksi. Semua yang terjadi berdasar hukum sebab-akibat yang saling mempengaruhi. Dalam ajaran Buddha hubungan sebab-akibat yang saling berinteraksi dan mempengaruhi ini disebut Paticcasamuppada.

            Sang Buddha mengajarkan kepada umat manusia untuk menghargai hewan maupun tumbuhan. Dalam Pancasila buddhis aturan pertama sang Buddha mengajarkan manusia untuk menghindari melukai atau menyakiti makhluk hidup. Sang buddha mengajarkan demikian dikarenakan beliau tahu perlunya manusia menghargai hewan demi menjaga keseimbangan ekosistem. Beliau juga mengajarkan manusia untuk menghargai tumbuh-tumbuhan. 

            Sang Buddha memahami bahwa penghargaan terhadap hewan dan lingkungan adalah penting. Beliau mengajarkan metta, sebagai wujud aktif dalam menghargai hewan dan karuna, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap hewan. Sang buddha selain melarang para Bhikkhu merusak tanaman dengan memetik, juga melarang mengotori lingkungan. Itu artinya bahwa sang Buddha sangat memperhatikan lingkungan hidup dan alam karena beliau tahu bahwa manusia hidup memerlukan alam.

3.4 Agama Hindu

            Di dalam Agama Hindu, manusia dianggap sebagai bagian spiritual dan psikologi terkait dengan seluruh elemen fisik dan biologis yang menyusun lingkungan semua berbagai satu sama lain dan berada di bawah kekuataan spiritul yang sama.

Hinduisme didasarkan pada penghargaan dan penghormatan akan kehidupan dan kesadaran bahwa semua makhluk, tumbuhan dan kekuatan alam tidak boleh lepas satu sama lain, karena menurut mereka, alam merupakan pernyataan keilahian.

Dibuktikan pada banyak naskah Hindu. Semua makhluk mempunyai kekuasaan keilahian yang sama. Jadi, merusak alam harus dihilangkan.

Seperti yang telah dijabarkan di atas, terbukti bahwa semua agama mengajak umatnya untuk memelihara lingkungan. Semua agama berpandangan bahwa alam dan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. 

Kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, dan percaya akan ke Agungan-Nya, sudah seharusnya mengikuti apa yang telah Ia ajarkan pada kita. Karena apapun keyakinan dan agama kita, kita diajarkan untuk memelihara bumi dan mencintai bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar